Suku Dunia ~ Orang Bagelen adalah salah satu sub kelompok dari orang Jawa di daerah yang bernama Bagelen. Pada tahun 1830 daerah Bagelen menjadi keresidenan Bagelen, terdiri dari afdeeling Purworejo dan Kebumen, serta Wonosobo.
Keresiden ini berbatasan dengan keresidenan Pekalongan di bagian utara, keresidenan Kedu dan Yogyakarta di sebelah timur, Samudera Hindia di bagian Selatan, dan keresidenan Banyumas dan Tegal. Sejak tanggal 1 Agustus 1901 keresidenan Bagelen dihapuskan dan dimasukkan ke dalam keresidenan Kedu.
Secara umum orang Jawa dapat disebut memiliki kebudayaan Jawa. Namun, ada sub-sub kebudayaan dengan variasi budayanya, misalnya dalam hal logat bahasa, makanan, upacara-upacara rumah tangga, kesenian rakyat, dan seni suara.
Variasi budaya sub kebudayaan Bagelen dibandingkan dengan sub kebudayaan lain tampak, misalnya dalam hal kesenian. Kesenian Bagelen itu adalah antara lain wayang urang, tarian kuda yang disebut jathilan, tarian teledhek. Mereka juga sudah mengenal pertunjukkan wayang kulit sejak zaman dahulu kala, yakni dengan pertunjukkan wayang beber.
Satu pertunjukkan yang khas dari daerah Bagelen ini adalah wayang jemblung, yang menuturkan ceritera-ceritera Menak, dongeng-dongeng tentang tokoh Islam Amir Hamzah. Pertunjukkan ini biasa diadakan pada perayaan khitanan dan perkawinan.
Warga masyarakatnya yang gemar mengadakan pertunjukkan nyanyian agama, yaitu perjanjen, dilakukan oleh tiga atau empat orang penyanyi yang duduk dilantai, masing-masing memegang tamburin kecil yang dibunyikan menurut irama lagunya. Dihadapan mereka duduk sekitar 12 orang pria yang turun menyanyi. Lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu-lagu dari buku Arab Barzanji.
Budaya masyarakat desa Jawa umumnya menunjukkan adanya persamaan, namun disana-sini terdapat variasi pula.
Sumber : Ensiklopedi Suku Bangsa Di Indonesia oleh M. Junus Melalatoa
0 Response to "Sejarah Suku Bagelen"
Posting Komentar