Suku Dunia ~ Orang Boti berdiam di desa Boti yang termasuk wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sementara beberapa pihak menggolongkan orang Boti sebagai kelompok "masyarakat terasing". Pada tahun 1991 jumlah mereka 2.180 jiwa, yang terbagi menjadi 959 laki-laki dan 1.121 perempuan.
Keseluruhan jumlah tersebut merupakan bagian dari anggota 458 kepala keluarga. Dengan demikian setiap keluarga memiliki anggota yang relatif kecil.
Pada masa lalu, jumlah anak dari setiap keluarga inti rata-rata lima orang. Pada masa kini jumlah anak tampak menjadi berkurang.
Pada prinsipnya mereka sepakat dengan proyek Keluarga Berencana (KB), asal pelaksanaannya tidak bertentangan dengan norma adat mereka.
Mereka berpendirian bahwa keluarga kecil menjadi salah satu faktor untuk menciptakan kerukunan di dalam rumah tangga, sebaliknya, memiliki banyak anak merupakan beban keluarga.
Pelaksanaan "KB" dilakukan dengan cara mereka sendiri, yaitu dengan doa kepada leluhur agar kelahiran dan jumlah anak mereka dijarangkan sesuai dengan yang diinginkan.
Upacara berdoa itu dilaksanakan oleh satu keluarga yang diikuti oleh keluarga-keluarga lain dan dipimpin oleh kepala adat.
Secara umum mereka dapat menerima berbagai program pembangunan yang berasal dari pemerintah, asal tidak bertentangan dengan adat seperti tersebut di atas.
Mereka sangat menghargai prinsip musyawarah dan menghormati kepala adat mereka. Dalam berbagai upacara adat mereka masih menggunakan mata uang Belanda (gulden), misalnya dalam rangka upacara perkawinan dan upacara kematian.
Sumber : Ensiklopedi Suku Bangsa Di Indonesia oleh M. Junus Melalatoa
0 Response to "Sejarah Suku Boti"
Posting Komentar