Suku Dunia ~ Inanwatan adalah salah satu kelompok sosial yang berdiam di daerah Kepala Burung pulau Papua. Mereka terutama berdiam dalam wilayah Kecamatan Inawatan, Kabupaten Sorong.
Mereka mempunyai bahasa sendiri yaitu bahasa Inanwatan atau terkadang disebut juga bahasa Suabo. Sumber tertentu mencatat bahwa penutur bahasa ini berjumlah sekitar 1.100 orang.
Pada tahun 1988 penduduk Kecamatan Inawatan berjumlah 10.553 jiwa, namun tidak bisa diketahui beberapa jumlah orang Inawatan di antara jumlah tersebut.
Sumber lain menyebutkan orang Inanwatan merupakan salah satu dari sembilan kelompok klen yang tergabung dalam suku bangsa Teminabuan. Akan tetapi masing-masing kelompok ini mempunyai bahasa sendiri. Enam dari kelompok ini (Metemani, Sagapuri, Oderauw, Kaiso, Sunami, dan Inanwatan) berdiam dalam wilayah kecamatan Inanwatan, dan tiga kelompok lainnya (Tehit, Ogit, Sawiat) berdiam dalam wilayah Kecamatan Teminabuan yang juga termasuk Kabupaten Sorong.
Kelompok Inanwatan, seperti juga kelompok etnik yang berdiam dalam wilayah Kepala Burung itu ditandai oleh satu budaya khas yaitu budaya "kain timur".
Budaya "kain timur" ini telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka, mulai dari aspek ekonomi, sosial, sampai kepada sistem kepercayaan.
Kain timur, yang sebenarnya berasal dari luar Papua, telah dianggap sebagai kain suci, yang digunakan sebagai mas kawin, simbol status mempengaruhi sistem kekuasaan adat.
Budaya ini sesungguhnya tidak cocok dengan kehidupan masa kini, akan tetapi untuk dapat memahami pandangan hidup mereka harus juga memperhatikan budaya "kain timur".
Sumber : Ensiklopedi Suku Bangsa Di Indonesia oleh M. Junus Melalatoa
0 Response to "Sejarah Suku Inanwatan"
Posting Komentar