Sejarah Suku Kaur

Suku Dunia ~ Kaur adalah satu kelompok etnik, penduduk asli di Provinsi Bengkulu. Wilayah asalnya adalah daerah Bintuhan, Kecamatan Kaur Selatan, Kabupaten Bengkulu Selatan.

Kini mereka juga banyak yang berdiam di Kecamatan Kaur Utara. Perkampungan orang Kaur sebagian besar mengelompok di tepi sungai-sungai kecil yang terdapat di daerah tersebut. Jumlah mereka diperkirakan sekitar 20.000 jiwa.


Daerah kediaman orang Kaur bertetangga dengan daerah kediaman orang Serawai dan orang Pasemah. Sebagian besar orang Kaur mengembangkan mata pencaharian berladang dan bersawah dengan sistem pertanian sederhana. Tanaman pokoknya adalah padi, yang dijadikan makanan pokok. Tanaman lainnya adalah cengkeh, kelapa, kopi, dan lain sebagainya. Selain beternak, orang Kaur menangkap ikan di sungai sebagai mata pencaharian tambahan. Sebagian kecil masyarakat ini juga berdagang.

Sistem pemerintahan adat orang Kaur sebagian besar juga dipengaruhi oleh sistem pemerintahan adat dalam persoalan yang menyangkut agama Islam. Biasanya dalam suatu desa juga terdapat kaum tua (tua dusun) yang disegani dan selalu dimintai nasihatnya dalam pelaksanaan upacara adat.

Sistem kekerabatan orang Kaur bersifat bilateral, yakni menurut garis laki-laki atau perempuan. Adat menetap sesudah nikahnya ada di sekitar kediaman keluarga istri (matrilokal) atau suami (patrilokal), tetapi akhir-akhir ini cenderung di tempat yang baru (neolokal). Dalam suatu keluarga biasanya seorang ayahlah yang bertindak sebagai kepala keluarga.

Seperti masyarakat lainnya di Bengkulu, orang Kaur kini adalah pemeluk agama Islam. Tetapi unsur-unsur kepercayaan tradisional masih bertahan dan terlihat dalam berbagai bidang kehidupan. Kepercayaan asli, misalnya, diwujudkan dalam upacara yang dilaksanakan sehubungan dengan pekerjaan berladang, upacara tolak bala, upacara "membersihkan" desa dan lain sebagainya. Sebagian masyarakat juga masih meyakini adanya benda-benda atau peristiwa-peristiwa berkekuatan magis.

Sumber : Ensiklopedi Suku Bangsa Di Indonesia oleh M. Junus Melalatoa

0 Response to "Sejarah Suku Kaur"

Posting Komentar