Sejarah Suku Luwu

Suku Dunia ~ Orang Luwu merupakan penduduk asal yang berdiam dalam wilayah Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Daerah kediaman orang Luwu ini biasa disebut 'Tana Luwu' yang berada di daerah pantai, dan orangnya sendiri dinamakan 'To Luwu', dimana 'to' berarti 'orang', dan 'Luwu' berasal dari kata 'loo' atau 'lau' yang berarti 'laut'.


Orang Luwu merupakan sebagian dari suku bangsa Bugis. Namun, Luwu konon menjadi asal negeri-negeri dan kerajaan-kerajaan orang Bugis. Luwu, juga Bone dan Gowa merupakan kerajaan tertua di Sulawesi Selatan, yang dianggap sebagai peletak dasar adat-istiadat orang Bugis dan Makassar. Kerajaan Luwu berdiri sebelum abad ke-8 yang didirikan oleh Batara Guru yang dianggap keturunan Dewa. Kini bekas istana raja Datu Luwu dijadikan museum yang dinamakan museum Batara Guru.

Kini Daerah Luwu ini menjadi telah menjadi 3 buah Kabupaten yang dinamakan Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu Utara. Kabupaten Luwu berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara dan Tana Toraja bagian utara, di bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidrap dan Wajo, di bagian Timur berbatasan dengan Teluk Bone dan Provinsi Sulawesi Tenggara, di bagian barat berbatasan dengan Kabupaten tana Toraja dan Enrekang.

Kabupaten Luwu Utara berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tengah di bagian utara, di bagian selatan berbatasan dengan Teluk Bone, di bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Luwu Timur, di bagian barat berbatasan dengan Kabupaten tana Toraja dan Provinsi Sulawesi Barat.

Sementara itu, Kabupaten Luwu Timur berbatasan dengan Sulawesi Tengah di bagian utara, di bagian selatan berbatasan dengan Teluk Bone, di bagian timur berbatasan dengan Sulawesi Tenggara, dan di bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara.

Sebagian daerah ini merupakan daerah pegunungan dan berbukit di bagian barat, dataran rendah dan berombak di sepanjang pantai teluk Bone dan bagian tengah. Daerah ini dialiri banyak sungai yang dimanfaatkan untuk irigasi dan lain-lain.

Luwu merupakan daerah yang potensial dalam menghasilkan tanaman pangan. Daerah ini menghasilkan padi dari sawah dan ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, kacang hijau, dan lain-lain. Hasil lainnya adalah sayur-mayur, buah-buahan, tanaman perkebunan seperti kelapa, kopi, cengkeh, jambu mete, dan lain-lain.

Baca juga :
Orang Luwu umumnya memeluk agama Islam dan menurut data, sebesar 77 persen penduduk 3 kabupaten ini beragama Islam dan selebihnya beragama Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Buddha. Di tengah Kota Palopo berdiri masjid tua yang didirikan sekitar tahun 1604. Bangunan ini mirip dengan bentuk bangunan candi, dimana bangunan induknya terbuat dari batu endapan atau sedimen, sedangkan pilar, pintu dan mimbarnya berukir indah. Sumber tertentu menyebutkan bahwa unsur-unsur bangunan masjid ini merupakan perlambang dengan makna tertentu. Satu buah pintu melambangkan satu tahun, dengan 12 jendela di bagian barat melambangkan jumlah bulan dalam satu tahun. Tujuh buah jendela di bagian selatan dan utara perlambang jumlah dari hari dalam satu minggu. Enam buah jendela bagian depan sebagai lambang rukun iman dam lima buah tiangnya melambangkan lima waktu shalat dalam sehari.

Sumber : Ensiklopedi Suku Bangsa Di Indonesia oleh M. Junus Melalatoa

0 Response to "Sejarah Suku Luwu"

Posting Komentar